Monday, 26 October 2015

Makalah tentang Jaringan Hewan Kelas XI SMA

Kata Pengantar
Kami panjatkan puji dan syukur kehadirat tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyusun makalah yang berkaitan dengan “Penelitian dan Pengamatan Jaringan-Jaringan pada Hewan” dengan baik.
Makalah ini disusun oleh kami dengan membahas “ Contoh Jaringan-Jaringan yang Menyusun Hewan”. Penyusunan makalah ini dimaksudkan sebagai tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran Biologi kelas XI sebagai tugas untuk memperoleh nilai mata pelajaran Biologi yang dikerjakan secara berkelompok.
Makalah ini terdiri atas bagian kata pengantar, daftar isi, isi makalah yang berkaitan dengan jaringan-jaringan hewan, dan penutup. Dengan sistematika penyusunan makalah ini diharapkan seluruh siswa dapat memahami materi yang pelajaran yang sedang dibahas, dan semoga makalah ini dapat dimaanfaatkan sebaik-baiknya dalam hal yang positif.



















Daftar isi

i.           Kata Pengantar..........................................................................................................................1
ii.         Daftar Isi....................................................................................................................................2
1.         BAB I, Pendahuluan....................................................................................................................3
1.1  Latar Belakang.....................................................................................................................3
1.2  Tujuan..................................................................................................................................3
1.3  Rumusan Masalah................................................................................................................3
2.         BAB II, Pembahasan....................................................................................................................4
2.1  Waktu dan Tempat...............................................................................................................4
2.2  Alat dan Bahan......................................................................................................................4
2.3  Cara Kerja..............................................................................................................................4
3.         BAB III, Pembahasan ....................................................................................................................5
3.1  Data Hasil Pengamatan..........................................................................................................5
3.2  Pembahasan ..........................................................................................................................6
4.         BAB IV, Penutup............................................................................................................................9
4.1 Kesimpulan..............................................................................................................................9




BAB I
PENDAHULUAN

1.1.         Latar Belakang
1             
                 Setiap makhluk hidup baik manusia, hewan, dan tumbuhan memiliki sel yang membentuk suatu jaringan. Jaringan hewan memiliki perbedaan dengan jaringan tumbuhan, hal itu dikarenakan bagian penyusun jaringan pada tubuh yang terdiri dari kumpulan sel yang berbeda antara sel hewan dengan sel tumbuhan.  Sel hewan mempunyai sentriol sedangkan sel tumbuhan mempunyai plastida.
                      Tubuh hewan terdiri atas  bermacam-macam sel, sel merupakan unit terkecil suatu makhluk hidup. Kumpulan sel dengan fungsi yang sama membentuk suatu unit fungsional yang disebut dengan jaringan.  Jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama ini memungkinkan mereka mempunyai fungsi yang spesifik. Sebagai contoh, otot-otot jangtung yang bercabang menghubungkan sel jantung yang lainnya. Percabangan tersebut membantu kontraksi sel-sel dalam satu koordinasi.
                      Oleh karena itu, kami akan menyelidiki struktur dan fungsi jaringan-jaringan yang berada pada hewan.

1.2.         Tujuan
Mengetahui struktur dari jaringan-jaringan penyusun organ pada hewan.


1.3.         Rumusan Masalah
Bagaimana struktur dari jaringan-jaringan penyusun organ pada hewan?





BAB II
PEMBAHASAN

2.1.    Waktu dan Tempat
Rabu, 22 Oktober 2014 di laboratorium biologi

2.2.    Alat dan Bahan
1. Mikroskop
2. Beberapa jenis preparat awetan :
                      - Jaringan otot
                      - Jaringan syaraf
                      - Jaringan tulang
3. Alat tulis


2.3.    Cara Kerja
1. Siapkan mikroskop dan preparat awetan yang akan diamati
2. Letakkan salah satu preparat tersebut di bagian meja preparat pada mikroskop
3. Amatilah gambar mulai dari perbesaran lemah kemudian diganti dengan yang kuat sampai diperoleh gambar yang jelas. Pada saat mengganti lensa, usahakan jangan sampai mengenai preparat.
4. Ambilah foto hasil pengamatan tersebut dan gambarlah pada kertas serta berilah keterangan bagian-bagiannya.
5. Ulangi langkah nomor 2-4 untuk mengamati jaringan lainnya.





BAB III
Pembahasan
3.1.    DATA HASIL PENGAMATAN
                                                                                                            



               

 


                                                                                                       


                                                                                                                                                                                 
A      Jaringan epitel silindris selapis
.
B.      Jaringan epitel squamosum
C.      Jaringan otot polos
D.      Jaringan otot serat melintang
E.       Jaringan otot jantung
F.       Jaringan tulang keras
G.     Jaringan kartilago hyalin
H.      Jaringan saraf
I.        Jaringan kelenjar ovarium

3.2.  PEMBAHASAN
A.      Jaringan epitel silindris selapis
·         Jaringan epitel tersusun dari sel-sel yang saling terikat oleh zat pengikat yang kuat sehingga hampir tidak ada ruang antarsel. Jaringan ini berfungsi untuk proteksi (pelindung sel di dalamnya), absorpsi (penyerapan), eksresi (pengeluaran zat sisa metabolisme).
·         Jaringan epitel silindris dibagi menjadi empat, epitel silindris selapis, epitel silindris selapi bersilia, epitel silindris berlapis semu, dan epitel silindris berlapis.
·         Ciri-ciri jaringan epitel silindris selapis :
1. Bentuk sel seperti silindris
2. Sitoplasma jernih atau berbutir-butir
3. Inti sel bulat berada di dekat dasar.
·      Jaringan epitel silindris selapis ini terletak pada dinding dalam lambung, usus, kantong empedu,rahim, saluran pernapasan bagian atas, dan saluran pencernaan.

B.      Jaringan epitel squamosum
·      Karena berbentuk sebagai sisik ikan maka disebut sel squamuos. Dengan demikian ukuran tinggi/tebal kurang dari ukuran panjang dan lebar selnya. Pada potongan tegak lurus permukaan (melintang), epitel tampak bentuk sel yang memanjang dengan bagian tengahnya yang berisi inti lebih menebal. Sedangkan apabila dilihat dari permukaan epitil tampak sel-selnya berbentuk poligonal


C.      Jaringan otot polos

·         Otot yang ditemukan dalam organ pencernaan dan pembuluh darah, bekerja dengan pengaturan dari sistem syaraf tak sadar atau saraf otonom. Otot polos dibentuk oleh sel-sel otot yang terbentuk dari gelendong dengan kedua ujung meruncing, serta mempunyai satu inti tunggal.

D.      Jaringan otot serat melintang (lurik)

·         Memiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan membutuhkan tenaga besar. Otot ini mudah lelah, yang disebabkan oleh penumpukan asam laktat pada sel-selnya. Pergerakan otot lurik berasal dari sinyal motorik yang berasal dari otak dan bersifat sadar (bukan refleks). Otot ini terdapat pada hampir keseluruhan tubuh bagian luar manusia dan hewan.

E.       Jaringan otot jantung

·         Otot yang bekerja khusus untuk memompa darah pada jantung ini adalah jaringan otot yang sanggup berkontraksi secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat. Otot jantung dapat dipengaruhi oleh interaksi syaraf simpatetik atau parasimpatetik yang memperlambat atau mempercepat laju denyut jantung, namun tidak dapat mengontrolnya secara sadar.

F.       Jaringan tulang keras

·         Tulang keras atau yang sering kita sebut sebagai tulang berfungsi menyusun berbagai sistem rangka. Tulang tersusun atas:
(a). Osteoblas: sel pembentuk jaringan tulang
(b). Osteosit: sel-sel tulang dewasa
(c). Osteoklas : sel-sel penghancur tulang
·         Tulang merupakan jaringan ikat yang termineralisasi (mengandung mineral). Sel tulang disebut osteosit yang dibentuk oleh osteoblast. Antara osteosit yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh kanalikuli. Matriks osteoblast mengandung kalsium fosfat yang memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras daripada tulang rawan.

G.     Jaringan kartilago hyalin

·      Warnanya  putih kebiru-biruan, jernih dan homogen. Kartilago ini terdapat pada permulaan-permulaan persendian, ujung-ujung tulang rusuk, hidung dan annulus trachealis (cincin-cincin tulang rawan yang menyusun saluran pernapasan). Kartilago hyaline merupakan kartilago skelet pada tulang embrio. Semua vertebrae, ada yang tetap sampai dewaasa misalnya pada Squalus dan Raya. Jaringan ini dapat diinfiltrasi dan dipadati oeh garam-garam Ca, tetapi tidak akan berubah menjadi tulang.




H.      Jaringan saraf

·         Jaringan saraf yang merupakan jenis ke-4 dari jaringan dasar terdapat hampir di seluruh jaringan tubuh sebagai jaringan komunikasi. Dalam melaksanakan fungsinya, jaringan saraf mampu menerima rangsang dari lingkungannya, mengubah rangsang tersebut menjadi impuls, meneruskan impuls tersebut menuju pusat dan akhirnya pusat akan memberikan jawaban atas rangsang tersebut. Rangkaian kegiatan tersebut dapat terselenggara oleh karena bentuk sel saraf yang khas yaitu mempunyai tonjolan yang panjang dan bercabang-cabang.
Selain berkemampuan utama dalam merambatkan impuls, sejenis sel saraf berkemampuan bersekresi seperti halnya sel kelenjar endokrin. Sel saraf demikian dimasukkan dalam kategori neroen-dokrin yang sekaligus menjadi penghubung antara sistem saraf dan sistem endokrin.

I.        Jaringan kelenjar ovarium

·       Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormone estrogen dan hormone progesterone. Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH .Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda – tanda kelamin sekunder pada wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus.


















BAB IV
Penutup
4.1.    Kesimpulan
Dari laporan di atas dapat kita ambil kesimpulan:
1.       Jaringan penyusun hewan dengan tumbuhan berbeda.
2.       Siswa dapat mengidentifikasi jaringan pada hewan.
3.       Hewan disusun oleh beberapa jaringan epitel seperti epitel silindris, epitel squomasum.  
4.       Hewan disusun oleh beberapa jaringan otot seperti otot polos, otot serat melintang dan otot jantung.  
5.       Hewan disusun oleh beberapa jenis tulang seperti jaringan tulang keras dan jaringan kartilago hyaline.
6.       Hewan memiliki jaringan syaraf.
7.       Hewan memiliki jaringan kelenjar ovarium.



No comments:

Post a Comment