Kata
Pengantar
Kami panjatkan puji dan syukur kehadirat tuhan yang maha esa, karena
atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyusun makalah yang berkaitan dengan
“Penelitian dan Pengamatan Jaringan-Jaringan pada Hewan” dengan baik.
Makalah ini disusun oleh kami dengan membahas “ Contoh Jaringan-Jaringan
yang Menyusun Hewan”. Penyusunan makalah ini dimaksudkan sebagai tugas yang
diberikan oleh guru mata pelajaran Biologi kelas XI sebagai tugas untuk
memperoleh nilai mata pelajaran Biologi yang dikerjakan secara berkelompok.
Makalah ini terdiri atas bagian kata pengantar, daftar isi, isi makalah
yang berkaitan dengan jaringan-jaringan hewan, dan penutup. Dengan sistematika
penyusunan makalah ini diharapkan seluruh siswa dapat memahami materi yang
pelajaran yang sedang dibahas, dan semoga makalah ini dapat dimaanfaatkan
sebaik-baiknya dalam hal yang positif.
Daftar isi
i.
Kata
Pengantar..........................................................................................................................1
ii.
Daftar
Isi....................................................................................................................................2
1.
BAB
I, Pendahuluan....................................................................................................................3
1.1
Latar Belakang.....................................................................................................................3
1.2 Tujuan..................................................................................................................................3
1.3 Rumusan Masalah................................................................................................................3
2.
BAB
II, Pembahasan....................................................................................................................4
2.1 Waktu dan Tempat...............................................................................................................4
2.2 Alat dan Bahan......................................................................................................................4
2.3 Cara Kerja..............................................................................................................................4
3.
BAB
III, Pembahasan ....................................................................................................................5
3.1 Data Hasil Pengamatan..........................................................................................................5
3.2 Pembahasan ..........................................................................................................................6
4.
BAB
IV, Penutup............................................................................................................................9
4.1
Kesimpulan..............................................................................................................................9
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1
Setiap makhluk hidup baik manusia, hewan, dan tumbuhan memiliki sel yang
membentuk suatu jaringan. Jaringan hewan memiliki perbedaan dengan jaringan
tumbuhan, hal itu dikarenakan bagian penyusun jaringan pada tubuh yang terdiri
dari kumpulan sel yang berbeda antara sel hewan dengan sel tumbuhan. Sel hewan mempunyai sentriol sedangkan sel
tumbuhan mempunyai plastida.
Tubuh
hewan terdiri atas bermacam-macam sel, sel merupakan
unit terkecil suatu makhluk hidup. Kumpulan sel dengan fungsi yang sama
membentuk suatu unit fungsional yang disebut dengan jaringan. Jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi
yang sama ini memungkinkan mereka mempunyai fungsi yang spesifik. Sebagai contoh,
otot-otot jangtung yang bercabang menghubungkan sel jantung yang lainnya.
Percabangan tersebut membantu kontraksi sel-sel dalam satu koordinasi.
Oleh karena itu, kami akan
menyelidiki struktur dan fungsi jaringan-jaringan yang berada pada hewan.
1.2.
Tujuan
Mengetahui struktur dari jaringan-jaringan penyusun organ pada hewan.
1.3.
Rumusan Masalah
Bagaimana struktur dari
jaringan-jaringan penyusun organ pada hewan?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Waktu dan Tempat
Rabu, 22 Oktober 2014
di laboratorium biologi
2.2. Alat dan Bahan
1. Mikroskop
2. Beberapa jenis
preparat awetan :
- Jaringan otot
- Jaringan syaraf
- Jaringan tulang
3. Alat tulis
2.3. Cara Kerja
1. Siapkan mikroskop
dan preparat awetan yang akan diamati
2. Letakkan salah
satu preparat tersebut di bagian meja preparat pada mikroskop
3. Amatilah gambar
mulai dari perbesaran lemah kemudian diganti dengan yang kuat sampai diperoleh
gambar yang jelas. Pada saat mengganti lensa, usahakan jangan sampai mengenai
preparat.
4. Ambilah foto hasil
pengamatan tersebut dan gambarlah pada kertas serta berilah keterangan
bagian-bagiannya.
5. Ulangi langkah
nomor 2-4 untuk mengamati jaringan lainnya.
BAB III
Pembahasan
3.1. DATA HASIL PENGAMATAN
A
Jaringan
epitel silindris selapis
.
B.
Jaringan
epitel squamosum
C.
Jaringan
otot polos
D.
Jaringan
otot serat melintang
E.
Jaringan
otot jantung
F.
Jaringan
tulang keras
G.
Jaringan
kartilago hyalin
H.
Jaringan
saraf
I.
Jaringan
kelenjar ovarium
3.2.
PEMBAHASAN
A.
Jaringan
epitel silindris selapis
·
Jaringan
epitel tersusun dari sel-sel yang saling terikat oleh zat pengikat yang kuat
sehingga hampir tidak ada ruang antarsel. Jaringan ini berfungsi untuk proteksi
(pelindung sel di dalamnya), absorpsi (penyerapan), eksresi (pengeluaran zat
sisa metabolisme).
·
Jaringan
epitel silindris dibagi menjadi empat, epitel silindris selapis, epitel
silindris selapi bersilia, epitel silindris berlapis semu, dan epitel silindris
berlapis.
·
Ciri-ciri
jaringan epitel silindris selapis :
1. Bentuk sel seperti silindris
2. Sitoplasma jernih atau
berbutir-butir
3. Inti sel bulat berada di dekat
dasar.
· Jaringan epitel silindris selapis ini
terletak pada dinding dalam lambung, usus, kantong empedu,rahim, saluran
pernapasan bagian atas, dan saluran pencernaan.
B.
Jaringan
epitel squamosum
· Karena
berbentuk sebagai sisik ikan maka disebut sel squamuos. Dengan demikian ukuran
tinggi/tebal kurang dari ukuran panjang dan lebar selnya. Pada potongan tegak
lurus permukaan (melintang), epitel tampak bentuk sel yang memanjang dengan
bagian tengahnya yang berisi inti lebih menebal. Sedangkan apabila dilihat dari
permukaan epitil tampak sel-selnya berbentuk poligonal
C.
Jaringan
otot polos
·
Otot
yang ditemukan dalam organ pencernaan dan pembuluh darah, bekerja dengan pengaturan dari
sistem syaraf tak sadar atau saraf otonom. Otot polos dibentuk oleh sel-sel otot yang terbentuk
dari gelendong dengan kedua ujung meruncing, serta mempunyai satu inti tunggal.
D.
Jaringan
otot serat melintang (lurik)
·
Memiliki
desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan membutuhkan tenaga besar.
Otot ini mudah lelah, yang disebabkan oleh penumpukan asam laktat pada sel-selnya. Pergerakan otot
lurik berasal dari sinyal motorik yang berasal dari otak dan bersifat sadar (bukan refleks). Otot ini terdapat pada hampir
keseluruhan tubuh bagian luar manusia dan hewan.
E.
Jaringan
otot jantung
·
Otot
yang bekerja khusus untuk memompa darah pada jantung ini adalah jaringan otot yang sanggup
berkontraksi secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi
sinyal saraf pusat. Otot jantung dapat dipengaruhi oleh interaksi syaraf
simpatetik atau parasimpatetik yang memperlambat atau mempercepat laju denyut
jantung, namun tidak dapat mengontrolnya secara sadar.
F.
Jaringan
tulang keras
·
Tulang keras atau yang sering kita sebut sebagai tulang berfungsi menyusun
berbagai sistem rangka. Tulang tersusun atas:
(a). Osteoblas: sel pembentuk jaringan tulang
(b). Osteosit: sel-sel tulang dewasa
(c). Osteoklas : sel-sel penghancur tulang
(a). Osteoblas: sel pembentuk jaringan tulang
(b). Osteosit: sel-sel tulang dewasa
(c). Osteoklas : sel-sel penghancur tulang
·
Tulang merupakan jaringan ikat yang termineralisasi (mengandung mineral).
Sel tulang disebut osteosit yang dibentuk oleh osteoblast. Antara osteosit yang
satu dengan yang lain dihubungkan oleh kanalikuli. Matriks osteoblast
mengandung kalsium fosfat yang memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras
daripada tulang rawan.
G.
Jaringan
kartilago hyalin
· Warnanya putih kebiru-biruan,
jernih dan homogen. Kartilago ini terdapat pada permulaan-permulaan persendian,
ujung-ujung tulang rusuk, hidung dan annulus trachealis
(cincin-cincin tulang rawan yang menyusun saluran pernapasan). Kartilago
hyaline merupakan kartilago skelet pada tulang embrio. Semua vertebrae, ada
yang tetap sampai dewaasa misalnya pada Squalus dan Raya. Jaringan ini dapat
diinfiltrasi dan dipadati oeh garam-garam Ca, tetapi tidak akan berubah menjadi
tulang.
H.
Jaringan
saraf
·
Jaringan
saraf yang merupakan jenis ke-4 dari jaringan dasar terdapat hampir di seluruh
jaringan tubuh sebagai jaringan komunikasi. Dalam melaksanakan fungsinya,
jaringan saraf mampu menerima rangsang dari lingkungannya, mengubah rangsang
tersebut menjadi impuls, meneruskan impuls tersebut menuju pusat dan akhirnya
pusat akan memberikan jawaban atas rangsang tersebut. Rangkaian kegiatan
tersebut dapat terselenggara oleh karena bentuk sel saraf yang khas yaitu
mempunyai tonjolan yang panjang dan bercabang-cabang.
Selain berkemampuan utama dalam merambatkan impuls, sejenis sel saraf berkemampuan bersekresi seperti halnya sel kelenjar endokrin. Sel saraf demikian dimasukkan dalam kategori neroen-dokrin yang sekaligus menjadi penghubung antara sistem saraf dan sistem endokrin.
Selain berkemampuan utama dalam merambatkan impuls, sejenis sel saraf berkemampuan bersekresi seperti halnya sel kelenjar endokrin. Sel saraf demikian dimasukkan dalam kategori neroen-dokrin yang sekaligus menjadi penghubung antara sistem saraf dan sistem endokrin.
I.
Jaringan
kelenjar ovarium
·
Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan
sel telur, hormone estrogen dan hormone progesterone. Sekresi estrogen
dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH .Estrogen berfungsi
menimbulkan dan mempertahankan tanda – tanda kelamin sekunder pada wanita,
misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus.
BAB IV
Penutup
4.1. Kesimpulan
Dari laporan
di atas dapat kita ambil kesimpulan:
1.
Jaringan
penyusun hewan dengan tumbuhan berbeda.
2.
Siswa
dapat mengidentifikasi jaringan pada hewan.
3.
Hewan
disusun oleh beberapa jaringan epitel seperti epitel silindris, epitel squomasum.
4.
Hewan
disusun oleh beberapa jaringan otot seperti otot
polos, otot serat melintang dan otot jantung.
5.
Hewan
disusun oleh beberapa jenis tulang seperti jaringan
tulang keras dan jaringan kartilago hyaline.
6.
Hewan
memiliki jaringan syaraf.
7.
Hewan
memiliki jaringan kelenjar ovarium.
No comments:
Post a Comment